Tangsel.Js.com. Ajaran tahun baru bertepatan di bulan Juli 2025 orang tua wali murid sibuk di pertengahan bulan juni mendaftarkan anaknya masuk sekolah supaya dapat bersekolah SDN, khususnya di SDN Serpong 02 namun ada dugaan perbedaannya kalau Murid baru mengeluarkan biaya 950 ribu dan kalau Murid pindahan mengeluarkan uang 970 ribu.
Petikan Suara Wali Murid,
1.Jurnus.com : Anak ibu masuk sekolah umur berapa ?….
2.Suara ortu No.156, kelas 1.O,ya’ masuk sekolah kelas 1 umurnya pas 7 tahun.
1.Jurnus.com. berapa besar uang yang di keluarkan untuk persyaratan di
Sekolah ?……..
2.Suara ortu No.156, baik’ sebesar 920 ribu, dengan rincian 4 seragam yaitu:
a.baju olahraga,b.baju batik, c baju muslim,d. baju pramuka, jadi satu bajunya
seharga 200 ribu jadi di kalikan 4 baju jumlah uangnya sebesar 800 ribu dan
di tambah lagi dengan uang tabungannya 120 ribu jadi keseluruhanya 920
ribu.
1.Jurnus.com . apakah ibu terasa keberatan dengan biaya demikian ?….
2.Suara ortu No.156, saya kira biasa – biasa saja karena kita mengikuti
peraturan dari sekolah kalau semuanya sama jadi ikuti saja demi anak.
1.Jurnus.com : Apakah benar anak ibu bersekolah di SD Serpong 02
Murid pindahan ?………….
2.Suara Ortu No.157, O,ya” benar, anak saya bersekolah di SDN Serpong 02 murid pindahan baru masuk tahun ajaran 2025 – 2026 ini.
1.Jurnus.com.Berapa besar uang pendaftaran di mintah dari sekolah ?……….
2.Suara ortu No.157,yaa’ sekitar 850 ribu dengan rincian 3 baju, baju muslim, baju batik dan baju olahraga dengan jumlah 600 ribu dan di tambah uang pendaftaran 250 ribu dan di perkirakan uang tabungan sebesar 120 ribu kalau di hitungan – hitung keseluruhanya habis 970 ribu itu untuk murid pindahan, uangnya kes di serahkan sama Pak Uki.
Warga minta‘ walikota tindak tegas oknum kepsek SDN Serpong 02 yang menyalagunakan aturan ada kemungkinan beberapa murid lagi kena biaya pendaftaran.
Dugaan Antara Pedagang Pro & Kontra
Banyak informasi miring yang berkembang di linggkungan SDN Serpong 02 mengenai para pedagang makanan di mintai sewah tempat perbulan dan bayar kebersihan perharinya,
Menurut informasi yang berkembang di tempat ( nama di rahsiakan ) para pedagang penjual makanan disini di kenakan sewah tempat yang di sediakan oleh pihak sekolah dan diminta bayaran perbulannya 300 ribu serta uang kebersihan perharinya 2000 ribu dengan jumlah pedagang ada 8 orang dan kios tersedia hanya ada 4 dan 4 pedagang lainya tidak mendaptkan kios karena jumlah kios terbatas hanya menggelar dagangannya di atas tanah saja namun tagihan sewahnya tetap di samakan” sama – sama bayar 300 ribu perbulannya dan uang kebersihan 2000 ribu perharinya.katanya.
Lanjutnya, kalau tagihan sewah haruslah di bedahkan sistim pembayaranya antara pengguna kios dengan tidak menggunakan kios jangan pukul rata, di sinilah pihak sekolah tidak pandai memila – milanya semuanya sama,ujarnya.
Ketika para penjual makanan di tanyai, apakah anda berat dengan pembayaran sebesar itu ?………. para penjual hanya bisa mengeluh saja” bagaimana lagi kita butuh, kita butuh biaya kehidupan yaa kita jalankan saja yang penting kebutuhan terpenuhi.
Menurut pedagang lapak, di tanya berapa penghasil sehari ia menjwab tidak bisa di tentuhkan’ kadang – kadang 150 rb, 200 rb, 300 rb dan paling minim sekali 150 rb itu kotor, dan penghasilan sebanyak itu tidak menentu yang penting bisa bayar sewah tempat dan kebutuhan bisa terpenuhi, bagaimana caranya biar kebutuhan bisa tercukupi ?…….pandai – pandai berhemat biarpun pas – pasan yang penting di syukurin saja kalau dagang makanan anak – anak ini agak sulit untuk mencari berlebihan, namun sedikit demi sedikit ada hasilnya .ujarnya
Tempat yang sama dari pedagang kios sama keluhnya, menjelaskan” hasil yang di dapati dari pedagang kios sama hasilnya tidak menentu juga, kadang – kadang dapat 150 rb, 200 rb , 300 rb , 350 rb, 400 ribu dan minimnya bisa mencapai 125 rb itu belum bersih dan uang sewahnya langsung di tagih oleh Ibu Warda, namun kebutuhan sehari – hari dan bayar sewah alhamdulillah terbayar dan pembayaran di harus tepat waktu, walaupun penghasilan selama ini banyak sedikitnya harus kita syukurin, kalau dagang makanan anak – anak ini agak sulit untuk berlebihan yang penting kita pandai – pandai berhemat” Yaaa….namanya juga pembelinya anak – anak keuangannya sangat terbatas.ucapnya
Heboh” Dugaan Sementara Murid Pindahan di kenakan Biaya Pendaftaran
Tim Jc.com. menyimak sekilas pembicaraan dari Wali Murid” ini perlu mengingatkan kita semua sebagai orang tua yang punya anak ingin masuk sekolah, SDN dan SMPN” ini adalah Program Pemerintah Pendidikan 9 (P3& 9) dengan biaya gratis namun nampaknya pelaksanaan di bawahnya belum maximal sepenuhnya, Tetapi sayangnya masih ada dugaan Kepsek masih nekat bermain kucing – kucingan pada hal informasi sudah terbuka luas ini terjadi SDN Serpong 02.
“Seorang Wali murid, murid pindahan, mengatakan kepada Js.com’ ia di mintah uang pendaftaran sebesar 250 ribu, Dan ada juga uang baju serta uang tabungan” kalau di gabungkan semua biaya itu berjumlah 970 (sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).,apakah’..ibu berat untuk membayarnya ?….. bagi orang tua tentuh agak berat untuk menjawabnya, Ia hanya berpikir yang penting anak saya bisa di terima di sekolah yang di tujuh yang penting kewajiban orang tua menyesekolahkan sudah terpenuhi
Tim menilai, dugaan adanya sepak terjang oknum kepsek SDN Serpong 02 untuk mencari tambahan ( mencari peruntungan ) ini sangat kurang baik di mata umum karena ini dunia pendidikan; membina moral, membentuk aklaq dan bemertabat, kalau itu terjadi berarti memberi citra yang sangat buruk sudah selayaknya oknum tersebut di berhentikan dari tugas sebagai kepsek
“Menjadi kepsek” kebanyakan memjadi incaran para guru – guru karena jaminan ekonomi kehidupan cukup layak penuh syarat tunjangan.
Tim meninjau, hasil dari investigasi di lapangan bahwa para pedagang makanan anak – anak ada kendala/keluhan sedikit mengenai pembayaran tempat sewah yang pakai kios yang tidak pakai kios di samakan saja bayarnya’ uang tersebut di tagih oleh bu Warda untuk di setor ke Kepsek.
Pertanyakan, adanya dugaan kepsek SDN Serpong 02 jual baju seragam dan adanya uang mendaftaran keselurahan berjumlah 970 ribu perlu di pertanyakan ?…… dan kepsek menerima uang sewah kios tempat 2.400.000, + 480.000 uang kebersihan berjumlah = 2.880.000,- jadi kepsek menerima uang sebesar 2.880 jt. Dan ini perlu di pertanyakan tentang uang sewah kios kemana perginya uang apakah ini masuk sakunya kepsek, setor ke Kadis Dikbud atau di gunakan untuk kegiatan sekolah, kalau tidak jelas peruntukannya berarti diduga gaji kepsek SDN Serpong 02 meningkat tajam perbulannya di tambah dengan uang setoran dari pedagang.
Kalau usaha seperti ini kepsek harusnya mendaftarkan diri ke Diskop Tangsel sudah terdaftar belum atau sudah di sahkan belum, kalau tidak terdaftar berarti tidak sah (elegal). Ada dugaan kepsek memperkaya diri sendiri salasatu uang sewah sebesar 2.880 jt itu dugaan belum jelas peruntukannya” seandainya gaji pokok dan tunjanganya ke seluruhanya sebesar 9,750 jt di tambahkan dengan 2,880 jt. di hitung 9,750 jt + 2,880 jt = 12.630.000 (ini sebagai umpama/minsalkan)’ jadinya penghasilan atau tunjungan kepsek naik sangat dratis setiap bulanya (naik cepat).
Diminta Kejari Kepsek perlu di periksa.
Uang – uang yang masuk ke saku kepsek perlu di pertanyakan; pendaftaran dan uang sewah sebab banyak kalangan masyarakat mempertanyakan hal itu, baik awak media, LSM dan masyarakat lainya’ ketika Aning kepsek di jumpai jawabnya dari penjaga yang bernama Gandi, kepsek selalu tidak ada di tempat.
Apakah ini ada penyebabnya ataukah tidak ada penyebanya ?……..
Ada penyebab ?… kemungkinan karena gaji pokok dan gaji tunjang kepsek terlalu kecil atau tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari, maka timbul untuk mencari penambahan dan secara negatifnya halal haram hantam saja (H3S)
Tidak ada penyebanya ?……berarti kepsek secara ekonomi sangat mempan dan terpenuhi segala – galanya, kepsek tersebut’ berarti bersyukur atas gaji pokok dan gaji tunjangan selama ini di terimanya lebih dari cukup.(berarti tidak punya penyebab atau masalah)
(Sebelum berita ini di terbitkan terlebih dahulu awak media telah menehui satpam penjaga yang bernama Gandi menanyakan keberadaan Aning kepsek, ia menjawab jarang ada di sekolahan selalu keluar rapat) (red)
