Mobil – mobil Proyek Pengembanng Properti ( perumahan ) sangat leluasa mengguna jalan setapak dengan berbobot besar masuk perkampungan warga demi melancarkan usaha/keuntungan, masyarakat harus di korbankan.
Tangsel.Js.com. Sejak Kota Tangerang Selatan di jadikan Daerah Otonomi Baru ( DOB ) hasil dari pemekaran Kabupaten Tangerang tahun 26 – 11 – 2008 sa’at ini berkembang pesat pembangunan perumahan mewah dimana – mana dan pembangunan perumahan sederhana, pemodal pengembang properti berlomba – lomba mencari keuntungan” begitu juga pihak Pemkot khususnya Dishub diduga mencoba menacri peruntungan dengan melalui dha’lil peraturanya Perwal nomor. 58 tahun 2019. mencari peruntungan dengan manfa’atkan jalur aturan, bagi mobil – mobil proyek melanggar aturan akan kena sangsi” sesuai dengan peraturan,, namun sebaliknya perwal ini diduga di gunakan sebagai senjata mencari uang untuk kepentingan pribadi jadi perwal ini tidak berjalan sebagai mestinya di lihat dari sisitim kinerjanya Dishub’ banyak sekali mobil truk proyek beroperasi lalu lalang baik di pagi hari maupun malam hari bisa di katakan 24 jam se Kota Tangsel tanpa tindakan.
Pembangunan Perumahan Mewah Marak di Kelurahan Ciater Sehingga mengganggu Ketenangn dan kenyaman Warga
“Warga sekitar Kelurahan Ciater khususnya di jalan Masjid Ciater sangat mengelukan, terganggu keselamatan dan kenyamannya’ ke beradaan Truk/mobil Proyek pembangunan rumah mewah yang setiap hari keluar masuk di lingkungan warga tanpa pembatas waktu” lalu lalang se kehendak hati bebas hambatan, mobil proyek berbobot besar itu melaju dengan seenaknya tanpa permisi tanpa memikirkan keselamatan warga, warga yang selalu pengguna jalan baik pakai roda dua maupun pejalan kaki sangat kesal.kata Salman, sehari – hari pengguna jalan.
Suana photo,Ayep J.S sebagai Kadishub Tangsel sedang membunsur dada diduga tanpa hambatan dan Mobil Truk Proyek tergelincir di jalan puspitek di muncul, karena penegakan peraturan dugaan loyo royo dan tidak berjalan yang di rugikan masyarakat di sekitar dan masyarakat umum.
Warga Sangat Kecewah.
Lanjutnya, warga kecewa dengan pihak Pemkot khususnya Dinas Perhubungan Tangsel di duga tidak perduli dengan keselamatan masyarakat, brisik bunyi mesin mobil tanah berjatuhan dan debu beterbangan kemana – mana membuat sesak napas kita berharap kepada Dishub Tangsel tolong segera mobil – mobil proyek pengembang pembangunan rumah mewah itu harus di tindak tegas dan tidak di bolehkan beroprasi di pagi hari sampai menjelang magrib haruslah di tentukan jam operasianalnya. di mulai dari jam 22 malam sampai subuh jam 5 pagi, kalau ini tidak di indahkan oleh Dishub dan tidak di jalan sebenarnya’ berarti perwal nomor 58 tahun 2019” ada dugaan di manfa’atkan” “Mencari Peruntungan” menurut Informasi yang berkembang di masyarakat umum untuk sementara ada dugaan Dishub Tangsel terima suap dari pengusaha pengembang perumahan”sebab kalau di tinjau sistim kinerjanya di lapangan tidak becus mobil proyek hampir 24 jam lalu lalang tidak di tindak.tegasnya.
Tim Js. menilai adanya isu berkembang di masyarakat umum dugaan sementara Dishub menerima suap dari pengembang, itu di nilai wajar – wajar saja karena di nilai dari kinerja Dishub di lapangan tidak becus, marak sekali mobil proyek lalu lalang masuk kampung keluar kampung dan di jalan raya juga tanpa jam waktu dan tanpa hambatan, masyarakat bertanya Dishub kemana ?…….kok diam saja sebagai penegak peraturan. seperti terjadi jalan Masjid Ciater kelurahan nampak photo mobil proyek pembawa adukkan semen, kadang – kadang semen adukkannya tumpah, itu masuknya juga tidak menentu kadang pagi hari, kadang siang hari dan itu terjadi setiap hari, ini terpantau oleh media di sore hari. (red)
